Penelitian ini mengkaji permasalahan terkait implementasi dan faktor penghambat Inovasi Lantatur (Layanan Tanpa Turun) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta guna peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian empiris untuk mengetahui keadaan yang terjadi dalam praktek. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya Inovasi Lantatur yang dianalisis dan ditinjau dengan menggunakan pendekatan teori implementasi oleh G. Edward III, yakni variabel komunikasi atau kejelasan informasi (communications), sumberdaya (resources), sikap dan komitmen dari pelaksana program atau kebijakan birokrat (disposition), dan struktur birokrasi atau standar operasi yang mengatur tata kerja dan tata laksana ( bureaucratic structure ) terdapat beberapa variabel dalam Inovasi Lantatur yang belum memenuhi faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yakni komunikasi atau kejelasan informasi (communications) dan sumberdaya (resources) khususnya pada faktor sumber daya manusia dan sarana prasarana sehingga perlu adanya penggiatan monitoring dan evaluasi kembali agar inovasi ini terus berkembang dan berjalan lebih baik lagi. Selain itu juga terdapat beberapa hambatan yang perlu monitoring dan evaluasi dalam implementasi inovasi ini diantaranya adalah keterbatasan sumber daya manusia, masih banyak masyarakat yang belum memahami tata cara, prosedur, dan persyaratan dari inovasi layanan Lantatur, memiliki kendala pada jaringan server dan internet, blangko menyesuaikan pusat, dan sarana prasarana kurang memadai