Turnover karyawan yang tinggi merupakan permasalahan besar yang dialami oleh setiap perusahaan. Karyawan merupakan aset yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik diperlukan untuk mengurangi potensi karyawan keluar dari pekerjaannya. Saat ini, generasi Z mulai memasuki dunia kerja dan akan menguasai pasar tenaga kerja dalam beberapa tahun ke depan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa karyawan dari generasi Z cenderung untuk melakukan turnover dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Saat mencari pekerjaan, generasi Z menginginkan pekerjaan yang bermakna dan memberi dampak. Selain itu, salah satu nilai yang dicari karyawan generasi Z adalah work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara makna kerja dan work-life balance dengan intensi turnover pada karyawan generasi Z. Populasi pada penelitian ini adalah crew toko generasi Z pada PT. X cabang Medan sejumlah 1.920 karyawan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 325 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala intensi turnover (r = 0,899), skala makna kerja (r = 0,905), dan skala work-life balance (r = 0,837). Teknik analisis regresi berganda digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui hubungan dari ketiga variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara makna kerja dan work-life balance dengan intensi turnover pada crew toko generasi Z di PT. X cabang Medan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi < 0> 0,05). Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,816, artinya hubungan yang terdapat antara variabel bebas dan terikat tergolong tinggi. Secara parsial, makna kerja berhubungan secara signifikan dengan intensi turnover (sig = < 0>work-life balance yang memiliki hubungan signifikan dengan intensi turnover (sig = < 0>