Batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya yang melambangkan kekayaan tradisi Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Hutan merupakan paru-paru dunia, banyak flora yang harus banyak dikenal serta dilestarikan, karena banyak pohon menjadi salah satu sumber oksigen. Kerusakan yang terjadi pada hutan kita adalah berkurangnya luasan area hutan karena kerusakan ekosistem ditambah juga penggundulan dan alih fungsi lahan. Melestarikan hutan berarti kita melestarikan lingkungan hidup, karena dengan menyelamatkan hutan kita juga menyelamatkan semua komponen kehidupan. Pada perancangan ini, penulis ingin merancang motif batik dengan inspirasi Hutan Kalimantan. Batik tulis dengan corak Hutan Kalimantan adalah perancangan baru yang akan berbeda dari jenis motif yang ada dipasaran.

Batik tulis dipilih dalam  pembuatan karya ini karena memiliki nilai seni tinggi. Sesuai dengan pendekatan desain teori Gustami mengenai penciptaan karya ini mempertimbangkan dengan baik aspek nilai seni berupa material, keamanan, estetik, dan proses yang di visualisasikan di atas kain surta viscose.