Perubahan Organisasi yang sedang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik merupakan bentuk respon organisasi terhadap tuntutan program reformasi birokrasi dan stakeholder eksternal. Keberhasilan suatu perubahan diiindikasikan dengan terwujudnya efektifitas dalam menjalankan proses bisnis. pada tingkat sumber daya manusia, efektifitas organisasi dapat dilihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai. Implementasi perubahan organisasi ini berpengaruh pada penurunan kinerja di awal fase perubahan. Teori medan gaya Kurt Lewin menyatakan bahwa perilaku selama perubahan organisasi merupakan fungsi dari nilai yang ada pada individu dan lingkungan yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesiapan individu untuk berubah sebagai fungsi dari nilai individu dan kepemimpinan transformasional sebagai faktor lingkungan terhadap kinerja pegawai selama perubahan organisasi, melalui mediasi komitmen afektif individu untuk berubah. Penelitian dilakukan pada ASN BPS Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. penentuan sampel dilakukan melalui metode area proportional random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 203 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada peningkatan kinerja pegawai. Namun demikian, gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. Efek mediasi parsial komitmen afektif individu untuk berubah memperjelas hubungan antara kesiapan individu untuk berubah, kepemimpinan transformasional dan kinerja pegawai.