Novena Cahyaningrum. B0219045. 2023. “Penggambaran Perempuan dalam Novel Pada Sebuah Kapal Karya NH. Dini: Analisis Wacana Kritis Sara Mills”. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan fenomena dalam novel yang menampilkan perempuan sebagai makhluk yang lemah, bersalah, dan tidak setara dengan laki-laki. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) Bagaimana posisi subjek-objek yang menggambarkan perempuan dalam novel Pada Sebuah Kapal? dan (ii) Bagaimana posisi pembaca yang menggambarkan perempuan dalam novel Pada Sebuah Kapal?

Tujuan penelitian ini mencakup dua hal, yakni (i) Mendeskripsikan posisi subjek-objek yang menggambarkan perempuan dalam novel Pada Sebuah Kapal dan (ii) Mendeskripsikan posisi pembaca yang menggambarkan perempuan dalam novel Pada Sebuah Kapal.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini adalah kalimat berupa dialog dan narasi yang menampilkan penggambaran mengenai perempuan dalam novel Pada Sebuah Kapal. Metode penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analisis di dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis isi atau content analysis.

Hasil penelitian ini adalah terdapat tiga posisi subjek-objek yang ditampilkan dalam novel Pada Sebuah Kapal, yaitu 1) posisi subjek ditempati tokoh perempuan dan objek ditempati tokoh lain, 2) posisi subjek ditempati tokoh laki-laki dan objek ditempati oleh tokoh perempuan, 3) posisi subjek dan objek ditempati oleh perempuan yang sama. Berdasarkan posisi subjek-objek, terdapat penggambaran perempuan yang dianggap memiliki sikap keras, bodoh, suka berselingkuh, suka pamer perhiasan, memandang materi, cerewet, egois, pemarah, penuduh, dan keras kepala. Selain itu, perempuan diperlakukan tidak benar, seperti tidak dipercaya dalam mengurus rumah dan keuangan rumah tangga, kebutuhannya dianggap tidak penting, tidak diperhatikan perkataannya, sering dimarahi oleh laki-laki, dibiarkan mengurus pekerjaan rumah yang berat, tidak dipedulikan laki-laki, pemuas nafsu seksual, harus selalu menurut pada laki-laki sehingga dianggap seperti barang, dan tidak dapat membantah perintah laki-laki. Posisi pembaca ditampilkan oleh penulis novel melalui mediasi, dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu tokoh perempuan Sri dan tokoh laki-laki Michel dan opini pembaca yang cenderung memposisikan diri sebagai perempuan.