Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengkaji demografi peternak dan hubungannya terhadap kriteria pemilihan sapi betina Sonok dan pejantan pemacek unggul di pulau Madura. Pengambilan data dilakukan menggunakan purposive sampling dengan wawancara langsung kepada peternak paguyuban (responden) dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer dan data sekunder dari UPTD IV Waru. Pendekatan partisipatif melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai sistem pemuliaan tradisional. Variabel yang diamati meliputi identitas responden (Peternak), kekerabatan atau silsilah, dan perkawinan dan statistik vital. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan persebaran sapi merata karena sebagai bentuk kebudayaan ternak yang melahirkan komunitas pelestari yang memiliki standar tampilan yang lebih baik dari SNI serta adanya preferensi pemilihan sapi betina Sonok dan pejantan pemacek. Adanya preferensi peternak yang berkaitan dengan kepemilikan maka sapi Sonok dan sapi pemacek lebih banyak dipilih untuk dipelihara peternak karena menguntungkan dari sisi ekonomi hal ini didukung oleh pengalaman panjang beternak sapi yang menjadikan alasan banyaknya pegiat ternak Sonok dan pemacek.