Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) merupakan komoditas utama sumber karbohidrat setelah padi, jagung, dan ubi kayu sehingga berpotensi sebagai tanaman pangan pengganti beras namun mudah rusak karena pengandung banyak air. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan ubi jalar adalah mencegah umbi kehilangan air yaitu dengan pelapisan untuk meminimalisir pori-pori permukaan umbi. Penelitian ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan ubi jalar agar tidak mudah rusak dengan menggunakan bahan yang aman bagi manusia yaitu pelapisan kitosan dan ekstrak kulit jeruk peras (Citrus × aurantiifolia (Christm.) Swingle) yang dapat mengurangi kehilangan air, menghambat laju respirasi, menjaga kenampakan luar, dan menghambat serangan bakteri, jamur dan serangga pembusuk. Ubi jalar yang digunakan adalah ubi ungu yang berasal dari Matesih, Karanganyar dengan berat umbi 120-160 g. Perlakuan konsentrasi kitosan 0% (kontrol), kitosan 0,5%, kitosan 1%, dan kitosan 1,5% serta serbuk kulit jeruk 0% (kontrol), 20%, dan 40?ngan total tujuh perlakuan dengan tiap perlakuan terdapat enam ulangan. Pengamatan dilakukan selama 30 hari pada suhu ruang dengan parameter yang diamati adalah susut bobot, kadar gula reduksi, kadar air, panjang dan jumlah tunas, kekerasan permukaan umbi, dan perubahan warna permukaan umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan kitosan dan serbuk kulit jeruk peras tidak mampu memperpanjang masa simpan selama 30 hari terhadap semua parameter yang diukur dalam penelitian ini kecuali kadar gula reduksi jika dibandingkan kontrol berdasarkan semua parameter yang diukur dalam penelitian ini kecuali kadar gula reduksi. Perlakuan 6 yaitu kitosan 1,5% + serbuk kulit jeruk 20%. perlakuan signifikan dalam menurunkan kadar gula reduksi namun pada parameter lain tidak berpengaruh signifikan dan tidak mampu mencegah serangan jamur dan serangga selama masa simpan ubi jalar ungu.