Anggrek Vanda merupakan salah satu tanaman hias dalam Family Orchidaceae yang telah dimanfaatkan sebagai penghasil tanaman hias dan bunga potong di Indonesia. Anggrek Vanda dapat berbunga 2-3 kali tiap tahunnya, bunga mekar tahan lama dan daya hidup tanaman yang tinggi. Hal tersebut tidak selaras dengan produksi anggrek bunga potong yang selalu menurun tiap tahunnya di Indonesia. Proses budidaya anggrek Vanda memiliki kendala yang sulit untuk dihadapi, mulai dari perbanyakan tanaman hingga proses pertumbuhan dan pembungaannya. Biji anggrek Vanda tidak memiliki endosperm, sehingga mempersulit perbanyakan tanamannya. Solusi yang dapat diberikan yaitu kultur jaringan, namun tanaman hasil kultur jaringan sangat rentan dengan kondisi lingkungan ex-vitro. Anggrek Vanda hasil kultur jaringan perlu dilakukan tahap aklimatisasi dan juga penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) untuk mendukung proses pertumbuhan anggrek Vanda.

Penelitian dilaksanakan di lahan dengan penambahan paranet, berlokasi di daerah Dukuh Gunungsari, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar mulai dari Maret hingga September 2022. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor tunggal berupa jenis ZPT, dengan 5 taraf yaitu Tanpa ZPT, Naphthalene Acetic Acid (NAA), Indole Acetic Acid (IAA), Indole Butyric Acid (IBA), and Giberelin Acid (GA3). Penelitian diulang sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan yang diamati meliputi: persentase tanaman hidup (%), jumlah akar (buah), panjang akar (cm), lebar daun (cm), bobot segar (g), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), dan tinggi tanaman (cm). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji ragam atau Analysis of Variance (ANOVA), apabila hasil analisis signifikan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal dengan taraf 5%. Selanjutnya, dilakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel pengamatan.

Suhu lingkungan ideal untuk pertumbuhan anggrek Vanda tahap aklimatisasi yaitu sebesar 15°C-32°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rataan suhu lingkungan di tempat penelitian yang sebesar 27,8°C sudah tergolong ideal, sedangkan kelembapan udara, intensitas cahaya dan curah hujan belum ideal. Pertumbuhan anggrek Vanda tahap aklimatisasi dengan penggunaan ZPT meningkatkan persentase tanaman hidup, panjang akar, lebar daun, dan bobot segar tanaman masing-masing sebesar: 33,33%, 23,40%, 24,66%, dan 46,67% yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penggunaan ZPT. Auksin meningkatkan persentase tanaman hidup, jumlah akar, panjang akar, lebar daun, dan bobot segar tanaman masing-masing sebesar: 25%, 24,31%, 15,78%, 24,36%, dan 40,17% yang lebih baik dibandingkan dengan giberelin. NAA menghasilkan pertumbuhan jumlah akar dan bobot segar tanaman masing-masing sebesar: 10,88 buah dan 1,3 g yang lebih baik dibandingkan dengan IAA dan IBA.