Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: 1) persamaan dan perbedaan pantun  Melayu Klasik dengan pantun  pada era digital  ditinjau dari  pengguna, bentuk, dan isi; 2) nilai pendidikan karakter  yang ada dalam pantun Melayu Klasik dan pantun pada era digital; 3) fungsi pantun pada era Melayu Klasik dan digital  pada masyarakat Riau; 4) pantun menjadi bagian identitas Masyarakat Melayu Riau; dan 5)  pemanfaatan hasil kajian pantun sebagai buku  ajar apresiasi puisi pada perguruan tinggi di Riau.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan strategi fenomenologi. Sumber data dari penelitian ini adalah buku kumpulan pantun Melayu Klasik, pantun yang terdapat di media sosial, buku kumpulan pantun pada era digital dan dari informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumen, observasi, angket, dan wawancara. Validasi data menggunakan teknik triangulasi metode, triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis data interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Pantun Melayu Klasik dan pantun pada era digital memiliki persamaan dan perbedaan dari segi, pengguna, bentuk, dan isi. Pada dasarnya, pantun pada Melayu Klasik banyak memiliki persamaan. Baik dari segi pengguna, bentuk, dan isi. Perbedaannya dari segi pengguna berdasarkan penggunaan pantun dalam berbagai situasi yaitu pengguna persona, pemantun, pelantun dan tukang cerita. Dari segi bentuk pantun era digital terdapat perbedaan dari tipografi, pantun Melayu klasik memiliki banyak variasi jumlah baris sedangkan pantun digital hanya dua bentuk jumlah baris. Rima pantun Melayu kalsik bervariasi sedangkan pantun era digital memiliki  dua bentuk pantun saja yaitu rima abab dan aaaa. Diksi  dan imaji yang digunakan pada era digital lebih bervariasi. Dari segi gaya bahasa pantun Melayu Klasik lebih banyak menggunakan gaya bahasa. Dari segi isi, pantun era digital isinya lebih bervariasi diksi pantun pada era digital lebih bervariasi tetapi tidak banyak menggunakan gaya bahasa). Nilai pendidikan karakter yang terdapat  pada pantun Melayu Klasik dan era digital  yaitu menghormati, tanggungjawab, kejujuran, kehati-hatian atau pengendalian diri, kasih sayang, tolong-menolong, keberanian dan rendah hati. Tambahanya, nilai pantun pada era digital adanya nilai demokrasi. 3) Fungsi Pantun bagi mayarakat Riau pada era Melayu Klasik yaitu untuk komunikasi, didaktis, hiburan, dan fungsi kamal. dan pada era digital berfungsi sebagai didaktis dan hiburan.4) Pantun tetap menjadi bagian dari identitas Masyarakat Riau dari era Melayu Klasik sampai pada era digital. 5) Pemanfaatan kajian pantun sebagai buku ajar puisi dinilai bermanfaat dalam pencapaian CPL dan CPMK mata kuliah apresiasi puisi khususnya tentang puisi tradisional bagi dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi di Riau.