Banyaknya pergerakan lalu lintas menyebabkan volume kendaraan melebihi kapasitas dari suatu ruas jalan yang mengakibatkan terganggunya kenyamanan dalam berkendara. Coronavirus Disease (COVID-19) telah menginfeksi hamper seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, sehingga World Health Organization (WHO) menyatakannya virus ini sebagai pandemi global. Kebijakan pembatasan sosial yang dilakukan merupakan kebijakan pemerintah sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 yang semakin meluas. Berdasarkan kebijakan yang lakasanakan saat pandemi COVID-19 di Indonesia, angka kecelakaan lalu lintas sebelum pandemi dan saat pandemi COVID-19 di Kota Surakarta mengalami penurunan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi Blackspot pada ruas Jalan Kolektor di Kota Surakarta pada masa sebelum pandemi (2018-2019) dan saat pandemi COVID-19 (2020-2021). Penelitian ini juga mendapatkan karakteristik kecelakaan lalu lintas yang mempengaruhi frekuensi kecelakaan lalu lintas pada masa sebelum Pandemi dan saat Pandemi COVID-19 di Kota Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Cumulative Summary (Cusum) dan uji statistik Two Way – Anova. 

Nilai Cumulative Summary tertinggi pada masa sebelum pandemi COVID-19 terletak pada SLAMET RIYADI K (3300-3600 m) dengan nilai Cusum sebesar

16,46. Nilai Cusum terendah terletak pada segmen MULYADI J (2600-2740) dengan nilai -2,5 yang dikategorikan sebagai daerah tidak rawan kecelakaan. Nilai Cusum tertinggi pada masa pandemi COVID-19 dengan nilai Cusum tertinggi terletak pada segmen SLAMET RIYADI K (3300-3600 m) dengan nilai Cusum sebesar 23,61. Nilai Cusum terendah terletak pada segmen TENT PELAJAR F (1500-1800 m) dengan nilai Cusum sebasar -2.36 yang dikategorikan sebagai daerah tidak rawan kecelakaan. Karakteristik kecelakaan lalu lintas yang memiliki pengaruh terhadap frekuensi kecelakaan lalu lintas antara lain: Jam, Usia Korban dan Pelaku; Profesi Korban dan Pelaku; Kendaraan yang Terlibat; Jenis Kelamin Korban dan Pelaku; Status Jalan; dan Fungsi Jalan.