Harviel Adzan Megantyaka, 2024. Studi Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik Komersial Terhadap Perubahan Kadar Bod Dan Cod Pada Air Limbah Tahu Dengan Perbedaan Interval Waktu Inkubasi 8 Jam. Sripsi. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Pencemaran lingkungan telah menjadi permasalahan yang serius di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Limbah tahu merupakan sisa dari pengolahan kedelai yang terbuang dan terdiri dari limbah padat dan cair. Limbah padat berupa kotoran sisa hasil pembersihan kedelai biasa disebut ampas tahu, sedangkan limbah cair merupakan air hasil dari pencucian tahu. Industri tahu apabila langsung membuang limbahnya ke badan air dapat mencemarkan perairan tersebut, karena dapat menurunkan pH air dan berpengaruh terhadap biota perairan. Oleh karena itu, industri tahu harus melakukan pengolahan terlebih dahulu agar mencegah permasalahan lingkungan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bakteri probiotik komersial untuk menurunkan kadar BOD dan COD pada air limbah tahu. Penelitian dilakukan dengan uji coba di laboratorium dan menggunakan data statistik dengan metode grafik yang dapat memberikan perbandingan kadar air limbah tahu sebelum dan sesudah diberikan perlakukan. Adapun perlakukan yang diberikan pada penelitian berupa perbandingan air 1:1, 1:2 dan 1:3 limbah tahu dengan bakteri probiotik komersial. Selain itu, peneliti juga menambahkan waktu inkubasi dalam rentang setiap 8 jam interval yaitu pada 0 jam, 8jam, 16 jam, 24 jam dan 32 jam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian probiotik komersial dapat menurunkan kadar BOD dan COD pada air limbah tahu. Penurunan paling signifikan terjadi pada perbandingan 1:3 pada COD dan BOD menjadi 230,05 mg.lt dan 140,00 mg/lt dengan waktu inkubasi 32 jam. Hal ini membuktikan pemberian bakteri probiotik komersial efektf untuk menurunkan kadar BOD dan COD sehingga dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, terutama pada badan air.