Intan Ramandhani. B0520028. 2024. Stereotipe Perempuan dan Resistansinya dalam Film Farchah (2021) Karya Darin J. Sallam (Kajian Feminisme Sastra). Skripsi: Program Studi Satra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Film Farchah merupakan film dari Yordania yang meceritakan tentang kehidupan Farchah, gadis Palestina yang ingin bersekolah seperti teman-teman lelakinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan bentuk-bentuk streotipe perempuan yang ditujukan kepada tokoh Farchah dan bentuk Resistansi tokoh Farchah terhadap stereotipe-stereotipe yang ditujukan kepadanya dalam Film Farchah karya Darin J. Sallam. 

Pendekatan dalam penelitian ini mengacu pada konsep feminisme Naomi Wolf, yaitu feminisme liberal. Objek penelitian ini adalah teks film berbahasa Arab dengan judul Farchah (2021) yang disutradari oleh Darin J. Sallam dengan kebangsaan Yordania. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan studi pustaka (library research), dengan mendeskripsikan bentuk-betuk stereotipe dan resistansi tokoh Farchah dalam film Farchah karya Darin J. Sallam. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik dokumentasi. 

Hasil penelitian ini berupa bentuk-bentuk stereotipe yang ditujukan kepada tokoh Farchah yaitu (1) Perempuan harus segera menikah; (2) Perempuan tidak perlu sekolah tinggi; (3) Perempuan tidak pergi jauh dari rumah; (4) Perempuan bisa memasak; (5) Perempuan makhluk yang lemah. Selain itu, ditemukan juga bentuk Resistansi tokoh Farchah terhadap stereotipe yang ditujukan kepada dirinya yaitu (1) Tokoh Farchah menolak perjodohan; (2)Tokoh Farchah berusaha untuk bisa sekolah; (3) Tokoh Farchah ingin ke kota; (4) Tokoh Farchah tidak belajar memasak; (5) Tokoh Farchah berusaha keluar dari gudang dan berani menggunakan senjata api.

Resistansi-resistansi yang dilakukan oleh tokoh Farchah terhadap stereotipe perempuan yang ditujukan kepadanya selaras dengan paham-paham feminisme milik Naomi Wolf. Dengan demikian, karakter tokoh Farchah dalam Film Farchah karya Darin J. Sallam digambarkan sebagai salah satu pelaku feminisme seperti yang dikemukakan oleh Naomi Wolf dalam bukunya, The Beauty Myth (1991).