Substitusi Parsial Pupuk Anorganik dengan Pupuk Organik di Tanah Vertisol dan Pengaruhnya terhadap Ketersediaan, Serapan N, P, K, Serta Hasil Jagung Varietas Hibrida Kawasan Sains dan Teknologi (KST) mendorong kolaborasi lintas sektor antara mitra dan tenant dengan elemen lainnya melalui pelayanan untuk mengembangkan inovasi, sehingga pengelolaan kolaborasi yang optimal perlu untuk diperhatikan. Namun, temuan menunjukkan bahwa pengelolaan jaringan kolaborasi di UPTD KST Solo Technopark belum optimal karena belum adanya pengelolaan jaringan kolaborasi yang jelas. Temuan menunjukkan bahwa rendahnya keaktifan mitra dan tenant dalam jaringan kolaborasi disertai dengan penurunan pelayanan dan dukungan inovasi. Penelitian ini menganalisis hubungan antara jaringan kolaborasi terhadap pelayanan dan kemampuan inovasi mitra dan tenant. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jaringan kolaborasi terhadap pelayanan dan kemampuan inovasi mitra dan tenant di UPTD KST Solo Technopark. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data yang dikumpulkan dari kuesioner berjumlah 100 dari mitra dan tenant di UPTD KST Solo Technopark. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis memggunakan PLS SEM. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jaringan kolaboratif memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pelayanan dan kemampuan inovasi. Berdasarkan temuan penelitian, pihak manajemen perlu untuk meningkatkan pengelolaan jaringan kolaboratif melalui penggunaan platform digital kolaboratif. Manajemen juga perlu mendukung inovasi melalui insentif dan terobosan teknologi untuk mendukung dengan budaya kolaborasi yang positif.