Keripik pangsit biasanya tidak dikonsumsi sebagai makanan pokok, melainkan sebagai camilan atau dalam porsi kecil dan sebagai pelengkap masakan yang digemari para penikmatnya. Penelitian ini berisi tentang proses produksi keripik pangsit dengan tepung suweg sebagai bahan substitusi. Keripik pangsit substitusi tepung suweg merupakan sebuah inovasi dalam pembuatan camilan tradisional Indonesia. Tepung suweg dipilih sebagai alternatif pengganti tepung tapioka dalam produksi keripik pangsit karena memiliki prospek untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi tepung umbi-umbian dan pati. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mutu sensori dan kimia dari keripik pangsit dengan tepung suweg sebagai bahan substitusi. Berdasarkan uji organoleptik dari ketiga formulasi produk keripik pangsit dengan tepung suweg sebagai bahan substitusi diketahui formulasi terbaik menurut 30 panelis yaitu formulasi 1 (200 gram tepung terigu:10 gram tepung suweg). Hasil analisis kimia keripik pangsit dengan tepung suweg sebagai bahan substitusi memiliki kadar air 6,79%, kadar abu 1,97%, kadar protein 6,34%, dan kadar serat pangan 7,32%. Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi mengenai kelayakan produk keripik pangsit dengan tepung suweg sebagai bahan substitusi dinyatakan layak dijalankan dengan Harga Pokok Penjualan Rp 4.025. Harga jual Rp 5.000/kemasan. Didapatkan titik impas pada tingkat produksi 1.296 kemasan dan pengembalian modal 16 bulan, dengan laba kotor dan bersih yaitu Rp 2.716.871.