Penelitian ini bertujuan untuk (1) Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman matematis lebih baik berasal dari siswa yang menggunakan model PBL atau siswa dengan model TSTS berbasis PBL; (2) kemampuan pemahaman matematis lebih baik, berasal dari gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; (3) mengetahui siswa dengan kategori gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik ynag memiliki kemampuan pemahaman matematis lebih baik pada model pembelajaran PBL dengan siswa yang menggunakan model TSTS berbasis PBL;

(4) mengetahui model pembelajaran PBL dengan siswa yang menggunakan model TSTS berbasis PBL yang memiliki kemampuan pemahaman matematis lebih baik pada siswa dengan kategori belajar visual, auditorial, atau kinestetik. Populasi penelitian ini adalah siswa Teknik Mesin kelas X SMK Negeri 4 Sukoharjo tahun ajaran 2023/2024 dengn sampel kelas X TM 3 sebagai kelas eksperimen dan X TM 4 sebagai kelas kontrol yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) TSTS menghasilkan kemampuan pemahaman matematis siswa yang lebih baik daripada PBL pada materi statistika; (2) siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan yang sama baiknya pada siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik memiliki kemampuan pemahaman matematis yang lebih baik daripada gaya belajar auditorial; (3) siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik, siswa dengan TSTS berbasis PBL menghasilkan kemampuan pemahaman matematis yang lebih baik dibandingkan siswa dengan PBL; serta (4) model TSTS berbasis PBL dan PBL, siswa dengan gaya belajar visual dan kinestettik memiliki kemampuan pemahaman matematis yang sama baiknya. Sedangkan siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik memiliki kemampuan pemahaman matematis yang lebih baik daripada gaya belajar auditorial pada materi statistika sub materi ukuran penyebaran data.