Transformasi masa yang begitu cepat menjadi tantangan bagi perusahaan untuk terus menjaga relevansi, melakukan transformasi, dan menunjukkan kinerja terbaik agar tetap dapat bersaing dan menghindari kemunduran. Perusahaan juga perlu mencapai tujuannya dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dalam mewujudkan hal tersebut, perusahaan membutuhkan karyawan dengan kinerja yang baik, termasuk juga pada perusahaan X. Namun, kinerja karyawan perusahaan X sedang mengalami menurun yang dicerminkan dari penurunan dan tidak tercapainya target produksi selama satu tahun kebelakang. Karyawan di perusahaan X tidak lagi berusaha mencari cara untuk mencapai target yang ditetapkan, melainkan telah menerima kegagalan tersebut sebagai sesuatu yang normal. Hal ini mencerminkan kurangnya keterikatan kerja pada karyawan karena karyawan dengan keterikatan kerja yang tinggi akan memaksimalkan potensinya untuk memberikan hasil yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterikatan kerja dengan kinerja pada karyawan produksi di sebuah perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif dan subjek penelitian sebanyak 63 karyawan bagian produksi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Skala Keterikatan Kerta, yakni Utrecht Work Engagement Scale-9 (α = 0.810 ) dan Skala Kinerja Karyawan, yakni Individual Work Performance Questionnaire (α = 0.799). Data diuji dengan analisis korelasi product moment pearson melalui program IBM Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25.0. Hasil penelitian membuktikan hipotesis, yakni terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara keterikatan kerja dan kinerja karyawan pada perusahaan X dengan koefisien korelasi sebesar 0.663 dengan p = 0.000 (p < 0>