Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan makna resiliensi diri subjek, (2) mendeskripsikan makna quarter life crisis dalam diri subjek, (3) mendeskripsikan makna resiliensi pada masa quarter life crisis untuk menempuh skripsi. Metode penelitian yang digunakan studi fenomenologi transendental yaitu berfokus pada deskripsi terkait pengalaman partisipan dan kurang berfokus pada penafsiran dari peneliti. Subjek merupakan tiga mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling UNS yang sedang menempuh skripsi yaitu berisinial BL, AO, dan AM. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap analisis data diawali dengan epoche, dilanjutkan dengan varian imajinasi, serta diakhiri dengan sintesis makna dan esensi. Hasil penelitian menunjukan (1) Ketiga subjek mampu memaknai resiliensi diri, subjek telah menjabarkan bahwa mereka memiliki kesadaran bangkit dari keterpurukan untuk mengerjakan skripsi hingga tuntas dan lulus sesuai dengan apa yang sudah subjek targetkan (2) Ketiga subjek mampu memaknai quarter life crisis dalam diri, subjek merupakan seorang lakilaki dan tentunya laki-laki memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar dibandingkan dengan perempuan di keluarganya, maka dari itu keterlambatan dalam proses kelulusan ini sangat dikejar oleh ketiga subjek agar subjek dapat segera bekerja dengan nyaman, (3) Ketiga subjek mampu memaknai resiliensi pada masa quarter life crisis untuk menempuh skripsi, subjek mereduksi hal-hal buruk diubah menjadi kekuatan yang baik guna penyemangat untuk pengerjaan skripsi subjek. Adanya penelitian ini bisa dijadikan acuan bagi pelaksanaan penelitian selanjutnya mengenai resiliensi dan quarter life crisis dengan subjek yang berbeda, lalu memperdalam keterampilam menyampaikan pertanyaan untuk lebih menggali permasalahan-permasalahan yang lebih detail dan kompleks.