Manajemen panas yang efektif sangat penting dalam battery pack lithium-ion untuk mencegah overheating dan mengurangi risiko thermal runaway. Sistem yang efisien dapat mengurangi konsumsi energi untuk kendaraan. Meskipun pendinginan liquid merupakan metode pendinginan yang efisien dan banyak dipublikasikan, tetapi penelitian tentang pengaruh posisi inlet dan outlet pada water cooling jackets masih terbatas. Artikel ini menyajikan metode komprehensif untuk mengevaluasi kinerja pendinginan water cooling jackets dalam battery pack LiFePO4 dengan posisi inlet dan outlet yang berbeda. Menggunakan computational fluid dynamics (CFD), model perpindahan panas gabungan antara liquid dan solid dibuat. Panas dipindahkan dari baterai ke water cooling jackets, dan panas dipindahkan melalui aliran coolant. Kinerja utama meliputi temperatur maksimum, keseragaman temperatur, temperatur rata-rata, Nusselt number rata-rata, dan koefisien perpindahan panas rata-rata pada modul baterai dan battery pack. Selain itu, pressure drop, kapasitas pendinginan, dan daya pompa di battery pack dianalisis berdasarkan posisi inlet dan outlet yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa posisi inlet yang lebih tinggi dan outlet yang lebih rendah mengurangi pressure drop tanpa mengurangi efek pendinginan, sehingga dapat memberikan wawasan praktis untuk pengaplikasian industri dalam pembuatan battery pack.