Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari tingkatan Adversity Quotient siswa (Tingkatan Climber, Camper, Quitter) kelas IX SMPN 12 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan subjek penelitian adalah 5 siswa kelas IX SMP Negeri 12 Surakarta. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling. Data yang dicari adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam mengerjakan soal open-ended teorema pythagoras. Data tersebut diperoleh melalui tiga buah instrumen bantu berupa kuosioner Adversity Quotient, tes kemampuan berpikir kreatif matematis, dan wawancara semi terstruktur. Sumber data utama adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan hasil wawancara dari jawaban tes siswa. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode. teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa. Pertama, siswa dengan tingkatan Adversity Quotient Climber memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis pada tingkat 4 (sangat kreatif) atau tingkat 3 (kreatif), Kedua, siswa dengan tingkatan Adversity Quotient Camper memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis pada tingkat 2 (cukup kreatif ) atau tingkat 1 (kurang kreatif), Ketiga, siswa dengan tingkatan Adversity Quotient Quitter memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis pada tingkat  0 (tidak kreatif).