Dalam membangun hubungan industri yang harmonis, adil, serta teratur dibutuhkan keterlibatan seluruh unsur di dalam suatu perusahaan. Unsur-unsur tersebut dapat meliputi pemberi kerja dan serikat pekerja/serikat buruh yang merupakan representasi para kemudian diterjemahkan dalam suatu pekerja. Keterlibatan ini upaya perundingan dengan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Secara definisinya, PKB merupakan suatu proses yang dapat mengatur hubungan antara perusahaan dan serikat pekerja. PKB memiliki dua fase utama yakni fase perpanjangan dan fase pembaharuan. Melalui pemahaman terkait PKB ini, perusahaan dan serikat pekerja/serikat buruh dapat menekan konflik yang dimungkinkan terjadi. Terutama, beberapa  masalah yang kerap muncul seperti masalah terkait kebijakan internal, kompensasi, kondisi kerja, atau konflik interpretasi perjanjian dapat dibahas melalui mekanisme dalam PKB. Sehingga, upaya-upaya kanalisasi masalah dalam suatu hubungan industrial dapat terdeteksi dan diantisipasi melalui perjanjian bipartit tersebut. Buku ini merupakan pendalaman mengenai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan mengulas sebuah strategi desain ulang dan pemetaan perjanjian kerja bersama sesuai Undang-Undang Cipta Kerja. Buku ini dapat menjadi guideline dalam memahami perjanjian kerja bersama yang diciptakan melalui perundingan antara pihak pemberi kerja dan serikat pekerja/serikat buruh dalam suatu perusahaan. Melalui buku ini, penulis mencoba menuntun para pembaca untuk memahami sebuah siklus perjanjian, grand design, hingga tantangan yang muncul dalam perjanjian kerja bersama.