Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas konseling kelompok teknik cognitive restructuring untuk mengatasi burnout akademik peserta didik kelas IX SMPN 8 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperimen dan desain penelitian One Group Pretest Posttest. Subjek penelitian berjumlah 6 peserta didik dipilih berdasarkan kriteria peserta didik yang memiliki masalah burnout akademik tinggi, yang terdapat pada 3 aspek burnout akademik yaitu: kelelahan emosional (emotional exhaustion), depersonalisasi (cynicism) dan menurunnya keyakinan akademik (reduce academic efficacy). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologis burnout akademik. Hasil perhitungan skala psikologis burnout akademik didapatkan rata-rata nilai pretest yaitu 99 dan posttest 79,16 yang menunjukkan penurunan kondisi burnout akademik peserta didik. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon, dengan dasar keputusan apabila signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Hasil uji hipotesis menunjukkan signifikansi sebesar 0,028 dimana skor tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis diterima dan konseling kelompok dengan teknik cognitive restructuring terbukti efektif untuk mengatasi burnout akademik peserta didik kelas IX SMPN 8 Surakarta. Saran bagi guru BK yaitu layanan konseling kelompok teknik cognitive restructuring dapat menjadi salah satu alternatif intervensi untuk mengatasi burnout akademik peserta didik. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan subjek penelitian pada jenjang dan lokasi penelitian yang berbeda.