Penelitian ini untuk menilai efektivitas taman di pusat Kota Wonosobo sebagai RTH publik yang keberlanjutan secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Penelitian ini didasarkan pada meningkatnya aktivitas perkotaan yang menuntut ketersediaan RTH publik sebagai sarana rekreasi, interaksi sosial, dan peningkatan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis skoring berdasarkan tiga aspek keberlanjutan yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dijabarkan pada lima variabel yaitu aksesibilitas, karakteristik fisik, karakteristik kunjungan, ekonomi lokal, dan infrastruktur lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan taman di pusat Wonosobo memiliki tingkat efektivitas cukup efektif dengan nilai 66,8%, dengan tingkat efektivitas tertinggi adalah Alun-alun dan Taman Ainun Habibie dengan kategori cukup efektif. Sementara itu, tingkat efektivitas terendah pada Taman Anggrek dengan kategori tidak efektif. Skor tertinggi terletak pada variabel aksesibilitas yang menunjukkan kondisi mudah dijangkau oleh berjalan kaki hingga dengan transportasi umum, sedangkan variabel karakteristik fisik, kunjungan, ekonomi lokal, dan infrastruktur lingkungan belum optimal dalam mendukung kondisi keberlanjutan. Beberapa taman masih memiliki sarana yang rusak atau tidak tersedia, sehingga mengurangi fungsi taman sebagai RTH publik yang inklusif dan nyaman untuk dikunjungi secara terus menerus. Untuk itu, efektivitas taman di pusat kota Wonosobo belum mendukung setiap aspek keberlanjutan secara optimal. Pada aspek sosial belum optimal dalam berkontribusi sebagai ruang interaksi inklusif yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada aspek ekonomi belum optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang inklusif yang dapat meningkatkan perekonomian lokal. Pada aspek lingkungan belum optimal dalam berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan ekosistem kawasan dan mewujudkan ketahanan iklim kota.