Perpustakaan Kota Surakarta yang berdiri sejak tahun 1971 mengalami berbagai keterbatasan, terutama dalam hal kapasitas ruang, fasilitas pendukung, dan integrasi teknologi. Kondisi tersebut menghambat fungsi perpustakaan sebagai pusat literasi masyarakat. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancanglah pengembangan perpustakaan publik yang bersifat inklusif, modern, dan adaptif terhadap kebutuhan era digital. Rancangan ini mengedepankan penyediaan ruang multifungsi, aksesibilitas universal, pemanfaatan teknologi interaktif, serta koleksi literasi yang mutakhir dan terintegrasi dengan ruang terbuka hijau. Pendekatan desain mengutamakan prinsip ruang berlapis dan ruang terkurasi, serta penggunaan material alami yang ramah lingkungan guna meningkatkan kenyamanan, efisiensi energi, dan daya tarik visual. Perpustakaan ini dirancang dengan jam operasional yang fleksibel serta tatanan ruang yang mendukung inklusivitas, sehingga diharapkan mampu berperan sebagai pusat literasi sekaligus ruang publik adaptif bagi masyarakat Kota Surakarta.