Polyethylene Terephthalate (PET) dan Polypropylene (PP) merupakan dua jenis plastik yang paling banyak digunakan dan sering menjadi limbah di negara Indonesia. Dengan meningkatnya permasalahan limbah plastik di Indonesia, inovasi dalam perkerasan lentur menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah tersebut, terutama di lingkungan sekitar yang semakin tercemar oleh sampah plastik. Melalui penerapan teknologi ini, diharapkan dapat memberikan solusi ganda, yang tidak hanya mengurangi volume limbah plastik dimasyarakat, tetapi juga meningkatkan kualitas jalan yang digunakan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan limbah plastik PET dan PP sebagai pengganti sebagian agregat halus dalam campuran AC-WC.

Dalam penelitian ini, jenis aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70 salah satu jenis aspal minyak yang umum digunakan dalam konstruksi jalan. Metode analisis yang digunakan meliputi pengujian marshall dan unconfined comprersive strength untuk mengevaluasi performa dari campuran aspal yang mengandung limbah plastik. Kerangka berpikir penelitian ini mencakup variasi komposisi campuran, seperti 20% PET + 80% PP, 40% PET + 60% PP, 60% PET + 40% PP, 80% PET + 20% PP untuk menentukan proporsi kadar aspal optimal (KAO) yang dapat meningkatkan kualitas campuran aspal.

Hasil pengujian marshall pada AC-WC konvensional didapatkan KAO sebesar 5,4%, sedangkan AC-WC plastik 20% PET + 80% PP sebesar 5,4%, 40% PET + 60% PP sebesar 5,3%, 60% PET + 40% PP sebesar 5,3%, dan 80% PET + 20% PP sebesar 5,3%. Hasil yang diperoleh tersebut, kemudian dipilih variasi 20% PET + 80% PP karena nilai yang optimum di antara variasi lainnya dan jumlah penggunaan limbah yang banyak, di mana limbah plastik plastik ini merupakan sampah rumah tangga dan kemasan sekali pakai yang umum ditemukan di lingkungan sekitar masyarakat. Hasil pengujian UCS AC-WC konvensional sebesar 7.880,51 kPa, sedangkan AC-WC plastik 13.258,51 kPa, sehingga nilainya meningkat sebesar 68,24%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan limbah plastik dan pengembangan teknologi perkerasan jalan yang lebih ramah lingkungan, dengan memanfaatkan limbah PET dan PP sebagai konstruksi alternatif yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas campuran aspal.