Terdapat peserta didik perempuan autis yang memiliki keterlambatan diagnosa. Guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak memiliki informasi mengenai kondisi peserta didik sebagai dasar penyusunan rancangan pembelajaran yang berdampak kepada kualitas pengakomodasian pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, tantangan dan strategi guru dalam pembelajaran peserta didik perempuan autis dengan keterlambatan asesmen penegakan diagnosa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif. Data diperoleh menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini merupakan guru yang mengampu peserta didik perempuan autis dengan keterlambatan diagnosa. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa keterlambatan diagnosa pada peserta didik berdampak terhadap peran guru dalam pembelajaran peserta didi. Kondisi ini menjadi catatan bersama bahwa pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus perlu untuk dievaluasi dan disusun kembali agar guru dapat mencipatakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.