Kemandirian kelompok wanita tani menjadi salah satu indikator penting dalam penguatan ketahanan pangan rumah tangga dan pemberdayaan perempuan di pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis keberhasilan penerapan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam meningkatkan kemandirian Kelompok Wanita Tani (KWT) Pakis Lestari; dan (2) mengidentifikasi bentuk-bentuk kemandirian yang terwujud, serta faktor penguat dan penghambatnya. Penelitian dilakukan di Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan P2L mampu mendorong kemandirian dalam aspek emosional, ekonomi, intelektual, dan sosial. Namun, kemandirian belum sepenuhnya terwujud karena masih terdapat ketergantungan pada dana desa dan rendahnya partisipasi anggota. Modal sosial dalam bentuk kepercayaan, norma kelompok, dan jejaring lokal terbukti berperan penting dalam menjaga keberlanjutan kegiatan. Rekomendasi yang dihasilkan mencakup penguatan partisipasi anggota, diversifikasi pendapatan kelompok, serta peningkatan kolaborasi lintas lembaga untuk mendukung kemandirian yang berkelanjutan.