Serat pangan adalah komponen tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh usus halus manusia namun dapat difermentasi di usus besar. Serat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Tepung kacang hijau merupakan tepung bebas gluten dengan kandungan serat, protein, dan lemak. Dalam 100 gram tepung kacang hijau terkandung 35,1 gram serat, jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu yang hanya mengandung 2,01% serat. Tepung ini bisa digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu dan menambah nutrisi dalam olahan pangan. Bolu memiliki banyak varian, termasuk bolu marmer. Proses pembuatan bolu marmer meliputi pencampuran bahan, pembentukan motif, hingga pengovenan. Produk dikemas dalam karton cetak digital dengan lapisan plastik (OPP) serta label informasi lengkap. Hasil penelitian menunjukkan formulasi terbaik adalah F2 (70% tepung terigu dan 30% tepung kacang hijau) dengan kandungan air (20,15 ± 0,06%) dengan total 20,05%, abu (0,73 ± 0,11%) dengan total 0,73%, lemak (20,88 ± 0,38%) dengan total 17,13%, protein (6,56 ± 0,01%) dengan total 6,65%, karbohidrat (52,91 ± 0,30%) dengan total 54,62%, dan serat pangan (3,69 ± 0,01%) dengan total 3,80%. Secara ekonomi, usaha ini layak dijalankan dengan kapasitas produksi 750 kemasan per bulan, HPP Rp26.312, laba Rp5.015.758, ROI 7,5, B/C Ratio 1,25, NPV Rp180.060.672, dan IRR sebesar 86%..