Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran yang lebih baik antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan konvensional dalam mengajarkan pokok bahasan lingkaran sehingga prestasi siswa kelas 2 SLTP N 1 Karangdowo menjadi lebih baik; (2) Untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi akan memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar lebih rendah di kelas 2 SLTP N 1 Karangdowo; (3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran matematika dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasinya adalah seluruh siswa kelas II SMP Negeri I Karangdowo Tahun Pelajaran 2005/2006, yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 239 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara cluster random sampling, dimana yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan siswa secara individual melainkan kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas II A sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 siswa dan kelas II F sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39 siswa. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di SMP Negeri I Cawas kelas II D yang berjumlah 44 siswa. Dari 30 soal tes prestasi belajar terdapat 25 soal yang dinyatakan valid berdasarkan validitas butir. Hasil uji reliabilitas butir soal uji coba tes prestasi belajar diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0.922 yang berarti tes prestasi tersebut dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sekolah penelitian. Hasil uji konsistensi internal dari angket dari 42 butir angket diperoleh 39 butir angket yang memiliki indeks konsistensi internal lebih besar dari 3, yang berarti butir angket dapat digunakan untuk pengukuran. Hasil uji reliabilitas angket diperoleh koefisien reliabilitas angket 0.899 yang berarti angket aktivitas belajar tersebut dapat digunakan untuk mengambil pengukuran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi untuk data kemampuan awal siswa sebelum eksperimen, angket untuk data aktivitas belajar matematika siswa dan tes untuk data prestasi belajar poko bahasan lingkaran. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama. Pengujian prasyarat eksperimen dilakukan dengan uji Z untuk uji keseimbangan rata-rata. Pengujian prasyarat anava dilakukan dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan lingkaran dengan pendekatan kontekstual menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan konvensional (Pada taraf signifikansi 5%, Fhitung = 4.3671 > 3.9827 = Ftabel dan rata-rata baris a1 = 6.2359 > 5.5600 = a2 ); (2) Siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika yang lebih tinggi memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika yang lebih rendah (Pada taraf signifikansi 5% Fhitung = 26.4210 > 3.1327 = Ftabel , berdasarkan uji komparansi ganda dan rata-rata kolom b1 = 7.4767 > 5.9385 = b2 > 4.2571 = b3 ); (3) Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan aktivitas belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran (Pada taraf signifikansi 5%, Fhitung = 0.5462 < Ftabel>