Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) model pembelajaran mana yang memberikan prestasi belajar lebih baik diantara TAPPS saintifik, tipe TAI saintifik dan klasikal saintifik, 2) siswa dengan gaya belajar mana yang mempunyai prestasi belajar lebih baik diantara siswa visual, siswa auditorial atau siswa kinestetik, 3) pada masing-masing model pembelajaran mana yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik diantara siswa visual, siswa auditorial atau siswa kinestetik, dan 4) pada masing-masing kategori gaya belajar siswa, model pembelajaran mana yang memberikan prestasi belajar lebih baik diantara model TAPPS saintifik, tipe TAI saintifik atau klasikal saintifik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 3 x 3. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling dengan tahapan penstrataan SMPN di Kota Surakarta berdasarkan hasil UN matematika tahun pelajaran 2012/2013 menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Kemudian dipilih secara random masing-masing satu sekolah dari tiap strata dan selanjutnya diambil masing-masing tiga kelas pada SMPN 1 Surakarta, SMPN 14 Surakarta dan SMPN 26 Surakarta sehingga diperoleh sampel sebanyak 291 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes prestasi belajar dan tes gaya belajar siswa. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan sel tak sama.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Pembelajaran TAPPS saintifik memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada TAI saintifik dan klasikal saintifik. Pembelajaran TAI saintifik memberikan prestasi belajar yang sama baiknya dengan klasikal saintifik. 2) Siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa visual dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang sama baik dengan siswa kinestetik. 3) Pada kelas TAPPS saintifik, siswa auditorial memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa visual, siswa visual memiliki prestasi belajar yang sama baik dengan siswa kinestetik, dan siswa auditorial memiliki prestasi belajar yang sama baik dengan siswa kinestetik. Pada kelas TAI saintifik, siswa auditorial memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa visual dan kinestetik, dan siswa visual memiliki prestasi belajar yang sama baik dengan siswa kinestetik. Pada kelas klasikal saintifik, siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki prestasi belajar yang sama baik dengan siswa visual dan kinestetik, dan siswa visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari siswa kinestetik. 4) Pada kelompok gaya belajar visual, prestasi belajar dengan TAPPS saintifik sama baiknya dengan
TAI saintifik dan klasikal saintifik. Prestasi belajar dengan klasikal saintifik lebih baik dari TAI saintifik. Pada kelompok gaya belajar auditorial, prestasi belajar dengan TAPPS saintifik sama baiknya dengan TAI saintifik, prestasi belajar dengan TAPPS saintifik lebih baik dari klasikal saintifik dan prestasi belajar dengan TAI saintifik lebih baik dari klasikal saintifik. Pada kelompok gaya belajar kinestetik, prestasi belajar dengan TAPPS saintifik sama baiknya dengan TAI saintifik, prestasi belajar dengan TAPPS saintifik lebih baik dari klasikal saintifik dan prestasi belajar dengan TAI saintifik sama baik dengan klasikal saintifik.
Kata kunci: model TAPPS, model TAI, model klasikal, pendekatan saintifik, gaya belajar, prestasi belajar.