ABSTRAK

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Solo merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan menonjolkan berbagai sisi kota Solo sebagai kota budaya dengan nilai-nilai tradisionalnya. Selain batik yang menjadi ikon kota ini, masih banyak tempat wisata yang unik yang ditawarkan. Dari wisata budaya, wisata religi, wisata alam hingga wisata kuliner. Kesuksesan kota Solo dalam mempromosikan nilai-nilai budaya Jawa yang dikemas dalam berbagai event pariwisata tersebut tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Salah satu simbol yang dilestarikan dari kota Solo adalah batik.

Batik merupakan salah satu masterpiece budaya Indonesia yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan sudah mendapatkan pengakuan dari dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pengrajin batik di Kampung Kauman terhadap komunikasi Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka revitalisasi budaya Jawa.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel dan pendekatan deskriptif peneliti adalah bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Jumlah responden yang digunakan disini sejumlah 76 orang dan metode sampel yang digunakan adalah sensus. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif.

Dari hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa persepsi pengrajin batik pada komunikasi pemerintah Kota Surakarta dalam Revitalisasi Budaya Jawa menunjukkan sebanyak 59,3% yang memiliki persepsi bahwa aspirasi dari rakyat yang disuarakan ke pemerintah belum berjalan secara efektif. Selain itu lebih dari 50% responden beranggapan bahwa pemerintah masih kurang tanggap dalam memberikan informasi maupun dalam merealisasikan isu-isu yang berkembang. Meskipun demikian lebih dari 50% responden memberikan apresiasi positif terhadap pemerintah dalam pengembangan kebudayaan melalui berbagai program Revitalisasi Budaya Jawa yang berkesinambungan.

Kata kunci: Pola Komunikasi, Industri Batik, Revitalisasi, Budaya

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} </style>