ABSTRAK

PPOK merupakan penyakit paru ditandai dengan hambatan aliran udara yang bersifat kronik, progresif, dan tidak sepenuhnya reversible akibat inhalasi gas atau partikel berbahaya sehingga terjadi inflamasi kronis saluran napas. Eksaserbasi dan faktor komorbid berpengaruh terhadap derajad berat penyakit. Peningkatan inflamasi saluran napas dan paru saat eksaserbasi menyebabkan peningkatan kadar MDA plasma sehingga menyebabkan sebagian besar pasien butuh perawatan di RS. Vitamin C adalah antioksidan vitamin yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat ditambahkan pada PPOK eksaserbasi. Metode penelitian menggunakan uji klinis eksperimental dengan pretest and post-test design. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap kadar MDA plasma dan lama rawat inap penderita PPOK eksaserbasi. Digunakan 33 subjek penderita PPOK eksaserbasi akut yang dirawat di RSUD Soehadi Pridjonegoro Sragen bulan Oktober-November 2015. Sampel diambil secara consecutive sampling. Subjek dibagi dua kelompok, kelompok perlakuan (n=16) mendapatkan terapi tambahan vitamin C 1x1000 mg/hari dan kelompok kontrol (n=17) mendapat terapi tambahan NaCl 0,9% 5mL selama perawatan. Kadar MDA plasma diukur saat masuk dan saat kriteria pemulangan terpenuhi. Lama rawat inap dihitung berdasarkan jumlah hari perawatan di RS. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik(nilai p=0,43) terhadap penurunan kadar MDA plasma kelompok vitamin C (-0,86±5,59 µmol/L) dan kontrol (- 2,81±4,31). Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p=0,27) terhadap lama rawat inap antara kelompok vitamin C (4,88±2,13 hari) dan kontrol (5,88+2,64 hari). Terapi tambahan vitamin C 1x1000 mg/ hari pada terapi standar PPOK eksaserbasi akut pada subjek penelitian ini dapat menurunkan kadar MDA plasma dan memperpendek lama rawat inap penderita tetapi tidak dapat berbeda bermakna secara statistik.  

Kata kunci: vitamin C, PPOK eksaserbasi akut, MDA plasma, lama rawat inap.