ABSTRAK
PENGARUH STATUS PEROKOK PASIEN STROKE INFARK TERHADAP CAROTID INTIMA MEDIA THICKNESS (CIMT) DI RSUD DR MOEWARDI
Fardin Suradi , Suroto , Hari Wujoso

Latar Belakang : Stroke masih menjadi penyebab paling tinggi kematian di dunia. Kejadian stroke infark lebih banyak dibandingkan stroke perdarahan dan atherosklerosis menjadi penyebab terbesar dari stroke infark. Merokok merupakan salah satu faktor penyebab dari atherosklerosis. Peningkatan Carotis Intima Media Thickness (CIMT) disadari merupakan indikator dini pada atherosklerosis. Pada studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh status perokok pasien stroke infark terhadap carotid intima media thickness di RSUD dr Moewardi. 
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. 30 pasien stroke infark yang merokok dan 30 pasien stroke infark yang tidak merokok dilakukan pemeriksaan CIMT dengan menggunakan B-mode Doopler ultrasonography. 
Hasil : rentang usia pada pasien merokok rata-rata 53,77 ± 7,03 tahun dan pasien tidak merokok 53,47 ± 14,67 tahun (uji t = 0,980 , p> 0,05), kelompok merokok dengan riwayat DM ada 46,7% dan pasien yang tidak merokok dengan riwayat DM 20 % (chi square p=0,028 ) , pasien stroke infark dengan riwayat hipertensi pada kelompok perokok ada 60% dan tidak merokok ada 36,6% (chi square = 0,047 ). Trigliserida pada pasien stroke infark pada kelompok merokok rata-rata 131,50 ± 42,47 mg/dl dan pasien yang tidak merokok rata-rata 133,43 ± 42,71 mg/dl (uji t , p=0,861). CIMT kanan pada kelompok merokok rata-rata 0,79 ± 0,22 mm dan kelompok yang tidak merokok  0,76 ± 0,34 mm (uji mann whitney p = 0,162 ). CIMT kiri pada kelompok merokok rata-rata 0,81 ± 0,23 mm dan kelompok yang tidak merokok 0,81 ± 0,23 mm (uji mann whitney p = 0,935) . 
Kesimpulan :  Tidak ada perbedaan yang signifikan CIMT kanan dan kiri pada pasien stroke infark antara yang merokok dan tidak merokok. 
Kata kunci : Stroke Infark , Merokok , Tidak Merokok , CIMT