ABSTRAK

Menjalani hubungan sebagai pasangan kekasih yang berbeda agama merupakan tantangan tersendiri bagi mereka untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Banyaknya pertentangan dalam pernikahan beda agama seperti UU Tentang Perkawinan yang berlaku di Indonesia saat ini dan larangan menikah beda agama menurut ajaran agama membuat cinta beda agama dianggap tabu dalam lingkungan sosial masyarakat Indonesia. Untuk itu komunikasi antarpribadi yang efektif diperlukan untuk mencapai tujuan pernikahan.  Dengan menggunakan Teori Penetrasi Sosial dan pendekatan Teori Manajemen Koordinasi Makna pada komunikasi antarbudaya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahap pengembangan kedekatan hubungan yang terjadi pada pasangan kekasih beda agama sampai pada jenjang pernikahan.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada tiga pasangan yang berhasil menikah beda agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan beda agama menggunakan tahap-tahap dalam teori penetrasi sosial, yaitu: tahap orientasi – tahap pertukaran penjajakan afektif – tahap pertukaran afektif – tahap pertukaran stabil. Dalam setiap tahap terdapat proses komunikasi yang dilakukan sampai akhirnya menikah beda agama.

Kata Kunci: pasangan kekasih beda agama, pernikahan beda agama, pengembangan hubungan, komunikasi antarpribadi