ABSTRAK

Latar Belakang : Salah satu faktor penyebab gangguan kesehatan pada tenaga kerja adalah kelelahan kerja. Akibat proses kerja yang dilakukan di area workshop PT X yaitu aktivitas pekerjaan fisik seperti membungkuk, berdiri, berpindah, mengoperasikan forklift yang dilakukan secara berulang dalam waktu kerja 8 jam/hari, sehingga berpotensi terjadinya kelelahan kerja. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji penerapan manajemen kelelahan  kerja di PT X.

Metode : Penelitian ini adalah deskriptif untuk menggambarkan penerapan manajemen kelelahan kerja di area workshop PT X Jakarta Timur dengan menggunakan metode pengukuran subjektif yaitu dengan menggunakan kuesioner Subjektive rating test (SSRT) dari industrial Fatigue Research Committee (IFRC).

Hasil : PT X Jakarta Timur telah menerapkan manajemen kelelahan kerja sebesar 90% dan telah melaksanakan program pengendalian kecelakaan kerja akibat kelelahan kerja. Tingkat kelelahan dari 22 tenaga kerja  yang diukur dengan kuesioner Subjektive rating test (SSRT) dari industrial Fatigue Research Committee (IFRC) mengkategorikan kelelahan yang dialami tenaga kerja dalam kategori kelelahan ringan. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa faktor- factor yang dapat menyebabkan kelelahan kerja seperti sikap tubuh saat bekerja, sistem kerja dan lingkungan kerja.

Kesimpulan : PT X Jakarta Timur telah menerapkan manajemen kelelahan  sebesar 90% kerja sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Namun didalam melakukan promosi kesehatan belum maksimal.

Kata Kunci : Manajemen kelelahan kerja (fatigue), kecelakaan kerja, area workshop

1. Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dosen Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.