ABSTRAK

Latar Belakang : Tenaga kerja dalam melakukan proses produksi dituntut untuk menciptakan keunggulan yang kompetitif melalui peningkatan pengetahuan, pengalaman, keahlian dan komitmen kepada perusahaan. Semakin lama mereka bekerja maka dapat menimbulkan keluhan nyeri dan sulit untuk berkonsentrasi yang merupakan tanda-tanda pekerja mengalami kelelahan kerja. Kelelahan kerja yang berlanjut serta masa kerja yang terlalu lama dapat menyebabkan timbulnya stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja dan masa kerja dengan stres kerja.

Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 71 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dan didapatkan 36 sampel.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaction timer untuk mengukur kelelahan kerja, kuesioner Health and Safety Executive (2003) untuk mengukur stres kerja serta lembar isian data untuk mencatat masa kerja. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson.

Hasil  :  Hasil  analisis  bivariate  dengan  menggunakan  uji  korelasi  pearson diperoleh hasil p value=0,027 ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan  kerja  dengan  stres kerja. Terdapat  hubungan  yang  signifikan antara masa kerja dengan stres kerja dengan nilai p value=0,037 ≤ 0,05.

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dan masa kerja dengan stres kerja.

Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Masa Kerja, Stres Kerja