Administrasi keagenan kapal merupakan serangkaian kegiatan penyelenggaraan keagenan kapal yang saling berhubungan dari sebelum kedatangan kapal (pre-arrival) dan keberangkatan kapal (departure). Dengan adanya usaha keagenan kapal ini, mampu menghasilkan laba untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) cabang Semarang serta membantu pihak pemilik kapal untuk menyelesaikan kepengurusan kepentingan kapal selama di pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pengamatan dalam Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendeskripsikan administrasi keagenan kapal yang dilakukan di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) cabang Semarang, karena  PT Pelni (Pesero) cabang Semarang merupakan salah satu perusahaan pelayaran yang melakasanakan usaha keagenan kapal.

Pengamatan ini menggunakan jenis pengamatan deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggambarkan pelaksanaan administrasi keagenan kapal di PT  Pelni (Persero) cabang Semarang yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat dan berdasarkan fakta-fakta. Sumber data yang diperoleh berdasarkan dari peristiwa atau aktivitas, narasumber atau informan, dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen dan arsip. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi.

Hasil pengamatan yang dilakukan yang dilakukan penulis di Bagian Operasional PT Pelni (Persero) cabang Semarang, penulis menyimpulkan bahwa tahapan-tahapan yang dilakukan dalam administrasi keagenan kapal meliputi administrasi sebelum kedatangan kapal (pre-arrival) dan administrasi keberangkatan kapal (departure). Hambatan-hambatan yang menyebabkan terjadinya kendala dalam proses administrasi adalah kurangnya pengetahuan bahasa asing yang dimiliki pegawai, sehingga komunikasi dengan pemilik kapal asing   sedikit   terganggu,   adanya   pemadaman   listrik,   kerusakan   perangkat komputer maupun jaringan, keterlambatan dokumen dari pemilik kapal, keterlambatan pembayaran uang muka dari pemilik kapal.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka perlu penulis menyampaiakan beberapa saran, yaitu memberi pelatihan atau kursus bahasa asing kepada pegawai yang menangani keagenan kapal, lebih meningkatkan komunikasi dengan pihak pemilik  kapal  agar  tidak  terjadi  keterlambatan  dokumen  maupun  pembayaran uang muka, adanya antisipasi saat terjadi pemadaman listrik, kerusakan perangkat komputer, maupun jaringan yang tidak stabil agar proses pengiriman dokumen berjalan lancar.

Kata Kunci : Administrasi, Keagenan Kapal, Dokumen Kapal.