ABSTRAK

Latar Belakang : Kasus kecelakaan yang setiap hari dialami para buruh dari setiap 100 ribu tenaga kerja dan 30% di antaranya terjadi di sektor konstruksi. Perilaku manusia dalam bekerja dapat menciptakan munculnya risiko yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Perilaku yang tidak aman dianggap sebagai hasil dari kesalahan yang dilakukan baik oleh pekerja yang terlibat secara langsung. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja seperti tingkat pengetahuan dan pengawasan keselamatan.
Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan  metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 69 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dan didapatkan 50 sampel pekerja konstruksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner tingkat pengetahuan, checklist pengawasan keselamatan dan checklist perilaku keselamatan. Analisis bivariat menggunakan uji Gamma and Somers’d. Analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ordinal.
Hasil : Hasil penelitian dari 50 responden yang diteliti responden yang memiliki perilaku keselamatan tidak aman terdapat 14 orang (28.0%) dan responden yang memiliki perilaku keselamatan aman terdapat 36 orang (72.0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan  dengan perilaku keselamatan (p value = 0.001) (r = 0.722). Untuk pengawasan keselamatan dengan perilaku keselamatan terdapat hubungan (p value = 0,001) (r = 0.852). Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa pengawasan keselamatan (p = 0.004)  lebih berpengaruh daripada tingkat pengetahuan (p = 0.040).
Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan pengawasan keselamatan dengan perilaku keselamatan.   

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pengawasan Keselamatan, Perilaku  Keselamatan