ABSTRAK

Sinetron “Anak Langit” merupakan sebuah sinetron yang berjenis drama aksi dan selalu menjadi unggulan di SCTV, karena banyak sekali remaja yang menonton sehingga membuat rating sinetron ini berada di posisi lima besar dengan TVR/share sebesar 3,4/14,9% per tanggal 12 Juli 2017. Adegan perkelahian antar geng motor serta para pemainnya yang memiliki penampilan yang keren merupakan salah satu alasan utama para remaja menyukai sinetron ini. Akan tetapi, sinetron ini menerima teguran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebanyak dua kali dengan no surat 98/K/KPI/31.2/03/2017 dan 412/K/KPI/31.2/07/2017 karena adegan kekerasannya yang tidak layak tayang di televisi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara intensitas menonton tayangan sinetron “Anak Langit” di SCTV terhadap perilaku kekerasan di kalangan remaja Kota Bogor. Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah eksplanatif dengan metode survey. Kemudian, pengambilan sampel dengan teknik sampel acak sederhana yang dimana untuk mendapatkan sebagian sampel dari populasi dengan menggunakan rumus Slovin sehingga menghasilkan seratus responden, dan untuk teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Sedangkan, peneliti menggunakan teori Kultivasi mengenai efek kekerasan dalam media televisi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah model analisis korelasi tata jenjang spearman untuk membuktikan hipotesa penulis.
Dengan hasil kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas menonton tayangan sinetron “Anak Langit” di SCTV terhadap perilaku kekerasan di kalangan remaja Kota Bogor. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai Spearman Correlation hubungan antara intensitas menonton sinetron terhadap perilaku kekerasan dikalangan remaja sebesar 717 atau 71,7% didukung nilai signifikansi sebesar 0.037 yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan hubungan yang signifikan antara intensitas menonton sinetron dengan perilaku kekerasan dikalangan remaja di Kota Bogor.
Kata Kunci : Sinetron Anak Langit, Intensitas Menonton dan Perilaku Kekerasan