Latar Belakang. Lupus  Eritematosus  Sistemik  merupakan penyakit autoimun yang dapat bermanifestasi ke organ manapun. Nefritis lupus merupakan salah satu bentuk manifestasi lupus pada organ ginjal. Prevalensinya cukup tinggi dan mempunyai morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi. Moringa oleifera atau yang sering kita kenal dengan Kelor merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia, dengan manfaat yang sangat banyak terkandung pada tanaman tersebut. Salah satunya sebagai anti inflamasi.
Tujuan Penelitian. Membuktikan pengaruh dari ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Ekspresi Interleukin-17 dan gambaran fibrosis interstisial pada ginjal mencit lupus yang di induksi pristan.
Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan subjek penelitian 21 ekor mencit betina yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dan kelompok terapi. Kami melakukan metode post-test only control group design. Tiap kelompok kemudian akan dicek Ekspresi Interleukin -17 dan histologi fibrosis interstisial ginjal, yang kemudian akan dibandingkan dan di analisa secara statistic menggunakan uji parametrik Kruskal Wallis dengan batas kemaknaan : nilai P bermakna jika p<0>Hasil Penelitian. Ekstrak daun Moringa oleifera dapat menurunkan ekspresi Interleukin 17 (kelompok kontrol = 1.14 ± 0.69, kelompok lupus = 10.14 ± 8.30; kelompok MO = 5.43 ± 5.74; p=0.002) dan perbaikan gambaran fibrosis interstisial ginjal (kelompok kontrol = 0.14 ± 0,38; kelompok lupus = 1.00 ± 0.00; kelompok MO = 0.29 ± 0.49; p=0.004).
Kesimpulan. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak Moringa oleifera (Kelor) terhadap penurunan Ekspresi Interleukin -17 dan perbaikan dari gambaran fibrosis interstisial pada ginjal mencit model lupus dengan induksi pristan.
Kata kunci : Lupus, Moringa oleifera, Interleukin 17, Fibrosis interstisial