Pendidikan teknik tidak hanya tentang perolehan keterampilan praktis tertentu, tetapi juga keterampilan konseptual, perencanaan, dan desain yang mendahului keterampilan praktis tertentu. Dalam proses belajar, siswa perlu untuk merancang kerangka kerja dalam metodologi pengajaran yang mendorong kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep teoritis dengan konsep praktis. Pembelajaran berbasis pengalaman adalah metodologi pengajaran dan pembelajaran yang menjadi lebih dikenal dalam Pendidikan Teknik. Experiential Learning (EL) menerapkan empat tahap pembelajaran aktif bagi siswa mulai dari pengalaman konkret, observasi refleksi, konseptualisasi atau pemikiran abstrak, dan pengalaman aktif atau terapan. Dalam penelitian ini modul pembelajaran aktif telah dikembangkan yang mencakup empat tahap EL dan dikombinasikan dengan perangkat lunak Metode Elemen Hingga untuk mata kuliah Mekanika Fluida.
Modul ini dikembangkan berdasarkan analisis gaya belajar peserta didik menggunakan prosedur VARK. Pengembangan modul mengikuti model pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Hasil analisis didapat bahwa mayoritas calon pengguna modul mempunyai jenis gaya belajar auditory dengan presentase 35,07 % dan siikuti gaya belajar kinestetik dengan presentasi 26,53 %. Gaya belajar tersebut diakomodasikan dengan RPP dan LKM yang dibuat. Berdasar hasil evaluasi oleh dosen pengampu mata kuliah mekanika fluida berdasar hasil wawancara menyatakan bahwa Rancangan Pelaksanaan Perkuliahan (RPP) layak diterapkan pada mata kuliah mekanika fluida. Namun masih perlu perbaikan dalam kegiatan pendahuluan dan penutup agar dibuat lebih rinci.
Kata kunci: Pengembangan, Experiential Learning, Pendidikan Teknik