Latar belakang: Sikap kerja berdiri yang dilakukan dalam waktu lama dan secara terus menerus akan mengakibatkan keluhan kesehatan seperti nyeri pada tangan, pinggang, punggung, dan kaki. Saat tubuh melakukan sikap kerja yang tidak alamiah seperti berdiri dan duduk terlalu lama, jongkok, dan membungkuk akan terjadi pembebanan otot statis yang disebabkan karena tegangnya otot saat menerima beban. Apabila melebihi maka perlahan-lahan elastisitas jaringan akan berkurang dan mengakibatkan tekanan otot meningkat dan timbul rasa tidak nyaman seperti nyeri dan tegang otot pada punggung bagian bawah . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan postur kerja berdiri dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja di PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang diambil adalah 53orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Entire Body Assasment (REBA) untuk menilai postur kerja berdiri serta kuesioner Oswestry Disability Index (ODI) untuk mengukur keluhan nyeri punggung bawah. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi Somer’s d.

Hasil: Hasil uji statistik dengan uji korelasi somer’s d menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara postur kerja berdiri dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja di PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar dengan nilai p = 0,032 dan r = 0,311 dengan kekuatan korelasi lemah dan  arah korelasi positif.

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja berdiri dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja di PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar.

Kata kunci: Postur Kerja Berdiri, Keluhan Nyeri Punggung Bawah