Latar belakang: PT. Kusumaputra Santosa merupakan perusahaan di industri tekstil yang menjalankan kegiatan produksi dengan menghasilkan benang pemintalan. Pekerjaan dilakukan dengan postur kerja berdiri terlalu lama. Hal tersebut jika dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan kontraksi otot berlebihan sehingga otot, tulang dan ligament punggung renggang dan menyebabkan otot tegang sehingga pekerja mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan postur kerja berdiri pada pekerja shift pagi dengan kelelahan kerja bagian produksi unit ring frame di PT. Kusumaputra Santosa.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang diambil adalah 58 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Entire Body Assasment (REBA) untuk menilai postur kerja berdiri dan Kuisioner (KAUPK2) untuk menilai tingkat kelelahan kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Somers?d.

Hasil: Hasil uji statistik dengan uji korelasi Somers?d menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara postur kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada pekerja shift pagi bagian produksi unit ring frame di PT. Kusumaputra Santosa dengan nilai p = 0,003 dan r = 0,617 dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi positif.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja berdiri dengan kelelahan kerja pada pekerja shift pagi pada pekerja bagian produksi unit ring frame di PT. Kusumaputra Santosa.

Kata kunci: Postur Kerja Berdiri, Kelelahan Kerja