Taylor Spatial Frame (TSF) merupakan sebuah fiksasi eksternal yang digunakan dalam penanganan rekonstruksi tulang untuk kasus blount disease. Hasil obsservasi terhadap TSF existing device menggunakan kombinasi ring distal-proksimal yang tidak mengikuti kontur tubuh pasien, sehingga perlu dilakukan perancangan penggunaan ring dengan melakukan kombinasi ring distal-proksimal pada frame TSF. Peracangan dilakukan dengan pertimbangan keamanan dan stabilitas berdasarkan user experience pada existing device. Metode user experience-based design memberikan ruang bagi perancang untuk membentuk alternatif perbaikan yang sesauai dengan cakupan penelitian, ide dan kebutuhan bagi pengguna, sehingga didapatkan alternatif yang paling sesuai dalam memudahkan dan mengamankan proses rekosntruksi tulang. Alternatif desain didapatkan melalui pemetaan kombinasi ring distal-proksimal dengan pertimbangan ukuran ring. Alternatif desain dilakukan pengujian untuk menentukan kemampuan frame melalui uji assembly, pengukuran range of motion (ROM), pengukuran jarak antara ring dengan permukaan kulit, dan pengujian simulasi finite element method (FEM) menggunakan software autodesk fusion360. Pemilihan alternatif terbaik dilihat melalui nilai improvement terbaik yang didapatkan melalui perbandingan hasil uji alternatif desain dengan existing device. Oleh karena itu, alternatif desain terbaik mampu memberikan keamanan dan kemudahan selama masa rekonstruksi menggunakan external fixator.

Kata kunci: Blount Disease, Taylor Spatial Frame, ROM, Jarak, Finite Element
Method (FEM)