Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks bagi remaja tunanetra di SMPLB A YKAB Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua siswa tunenetra SLB YKAB Surakarta yang berjumlah 2 orang tua khususnya ibu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, obsevasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Uji validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan orang tua mengenai pendidikan seks di kalangan remaja tunanetra masih belum memahami apa itu pendidikan seks remaja. Orang tua juga beranggapan bahwa pendidikan seks belum penting untuk dipelajari dan didalami oleh remaja tunanetra. Pendidikan seks yang diberikan orang tua terhadap remaja tunanetra hanya bagian dasar saja dengan pengetahuan yang terbatas mengenai pendidikan seks. Orang tua remaja tunanetra diketahui sudah mengajarkan pendidikan seks kepada remaja tunanetra namun belum sepenuhnya. Kendala yang dihadapi orang tua dalam memberikan pendidikan seks terhadap remaja tunanetra beragam. Mulai dari pemahaman orang tua mengenai pendidikan seks terbatas yang disebabkan oleh tidak pernahnya orang tua mendapat informasi atau sosialisasi mengenai pendidikan seks baik dari lingkungan maupun sekolah. Tuntutan pekerjaan yang mengakibatkan kurangnya waktu orang tua berada di rumah sehingga kurangya kualitas waktu dalam membicarakan persoalan seks dengan remaja tunanetra.