ABSTRAK

Umarsyah. 2014. E0014408. ANALISIS YURIDIS PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN OMSANDIGHEDEN) SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PERJANJIAN JUAL BELI (Studi Kasus Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 3191 K/Pdt/2016). Penulisan hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini mendeskripsikan dan mengkaji permasalahan, pertama indikator adanya penyalahgunaan keadaan dalam suatu perjanjian jual beli. Kedua, pertimbangan hakim dalam memutus perjanjian jual beli yang mengandung unsur tindakan penyalahgunaan keadaan dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 3191 K/Pdt/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Sifat penelitian ini adalah preskriptif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan mengumpulkan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode silogisme deduktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator adanya penyalahgunaan keadaan dalam perjanjian jual beli terbagi dalam 3 (tiga) aspek, yaitu pertama dalam aspek posisi para pihak pada fase kontraktual, kedua dalam aspek formulasi perjanjian, dan ketiga dalam aspek moralitas. Penyalahgunaan keadaan dalam perjanjian jual beli sebagai cacat kehendak baru belum diatur secara jelas dalam KUHPerdata. Namun, pada praktiknya ajaran penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandigheden) yang terdapat dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2356 K/Pdt/2008 dapat dipergunakan oleh hakim dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 3191 K/Pdt/2016 sebagai alasan pembatalan perjanjian di luar cacat kehendak yang telah diatur dalam KUHPerdata Indonesia, yakni paksaan (dwang), kekhilafan (dwaling), dan penipuan (bedrog).