Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengukur tingkat academic self-efficacy siswa, (2) mengukur tingkat academic burnout siswa, (3) menganalisis perbedaan academic self-efficacy berdasarkan jenis kelamin, (4) menganalisis perbedaan academic burnout berdasarkan jenis kelamin, (5) menganalisis Hubungan antara academic self-efficacy dengan academic burnout, (6) serta menganalisis pengaruh antara academic self-efficacy terhadap academic burnout pada siswa kelas XII di SMAN 4 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa reguler kelas XII MIPA dan IPS di SMA Negeri 4 Surakarta berjumlah 368 siswa. Jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin dengan taraf 5% diperoleh sebanyak 192 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala Likert dan rating scale. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Sebagian besar academic self-efficacy  yang dimiliki oleh siswa cenderung berada pada kategori sedang sebesar 62,5% (120 siswa). (2) academic burnout pada siswa sebagian besar cenderung berada pada kategori sedang sebesar 80,2% (154 siswa). (3) terdapat perbedaan antara academic self-efficacy  siswa perempuan dan lali-laki. (4) tidak terdapat perbedaan antara academic burnout siswa perempuan dan laki-laki. (5) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara academic self-efficacy dengan academic burnout, hasil analisis memperoleh nilai sig. 0,000 < 0>academic self-efficacy terhadap academic burnout dengan sumbangan pangaruh sebesar 26,8%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan dan berkorelasi negatif yang kuat antara academic self-efficacy dengan academic burnout pada siswa kelas XII di SMAN 4 Surakarta. Artinya kenaikan academic self-efficacy diikuti dengan penurunan academic burnout pada siswa, begitu pula sebaliknya penurunan academic self-efficacy dimungkinkan diikuti peningkatan academic burnout pada siswa.

Rekomendasi kepada guru bimbingan dan konseling untuk memberikan seminar dan melakukan layanan bimbingan kelompok, guru mata pelajaran untuk membuat media pembelajaran kreatif dan inovatif, serta peneliti selanjutnya untuk dapat menyempurnakan penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menambahkan faktor atau variabel yang lain, serta RnD dengan mengembangkan produk untuk memberikan informasi maupun meningkatkan kualitas pelayanan BK.