Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk pematuhan kesantunan berbahasa dan pelanggaran kesantunan berbahasa pada dialog wayang ludruk Ngawur yang dipentaskan oleh kelas XII TKJ 1 SMKN 3 Malang serta relevansinya dengan materi ajar unggah-ungguh di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang dikaji dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang memuat prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam transkrip dialog pagelaran wayang ludruk Ngawur. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen dan informan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik simak-catat. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yang terdiri dari triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam naskah pagelaran wayang ludruk Ngawur yang dipentaskan oleh kelas XII TKJ 1 SMKN 3 Malang mengandung wujud kesantunan yaitu: 1) maksim kebijaksanaan, 2) maksim tepa-selira, 3) maksim kerendahatian andhap asor, dan 4) maksim ketidaklangsungan. Hasil relevansi dialog wayang ludruk Ngawur sebagai bahan ajar di SMK yaitu unggah-ungguh termasuk kompetensi yang harus dicapai siswa dan dialog pagelaran wayang udruk Ngawur dapat dijadikan alternatif bahan ajar unggah-ungguh di SMK.

Kata kunci: kesantunan berbahasa, wayang ludruk, unggah-ungguh Bahasa Jawa