Manajemen pengadaan dan distribusi obat yang buruk dalam rantai pasok farmasi yang menyebabkan kekurangan dan ketidakefisienan dalam pengiriman pasokan obat. Kekurangan terjadi ketika suatu produk tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan. Pengembangan model matematika mixed-integer linear programming (MILP) disajikan dalam penelitian ini dengan fungsi tujuan adalah untuk meminimalkan komponen biaya yang terlibat dalam aktivitas pengadaan dan distribusi obat. Adanya pemasok alternatif dipertimbangkan sebagai cara rumah sakit untuk mengatasi terjadinya kekurangan obat. Pengadaan melalui pemasok alternatif dapat terjadi jika pemasok utama tidak dapat memenuhi permintaan rumah sakit pada suatu periode. Pengembangan model berfokus pada pengambilan keputusan dalam jumlah dan periode aktivitas pengadaan serta distribusi obat harus dilakukan ketika rumah sakit menggunakan kebijakan persediaan continuous review.  Pemberian contoh numerik dilakukan untuk menguji model dan metode solusinya dengan menggunakan software Lingo 18.0. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan parameter terhadap fungsi tujuan dan solusi optimal yang didapatkan.

Kata kunci: model optimasi. MILP. aktivitas pengadaan dan distribusi. continuous review. pemasok utama. pemasok alternatif.