Kajian ini bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan yaitu, yang pertama adalah implementasi Pasal 1238 Kitab Undang Undang Hukum Perdata pada kasus kebocoran data pribadi. Kedua, ganti kerugian dapat diterapkan pada kasus kebocoran data pribadi pada Tokopedia sedangkan undang-undang perlindungan data pribadi belum diundangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penelitian ini adalah penelitian hukum empiris bersifat deskriptif-kualitatif. Jenis data primer meliputi wawancara daring dengan pihak penggugat dan korespondensi melalui surat elektronik dengan pihak salah satu tergugat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Sedangkan teknis analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, gugatan yang dilayangkan oleh Komunitas Konsumen Indonesia tidak tepat karena ditujukan kepada subjek Hukum yang salah dan menggunakan dasar gugatan yang kurang tepat. Sedangkan disisi lain, beberapa hambatan dalam implementasi Pasal 1238 Kitab Undang Undang Hukum Perdata adalah rendahnya literasi digital seluruh elemen masyarakat. Sehingga urgensi pengundangan Undang Undang Perlindungan Data Pribadi tidak menjadi prioritas tuntutan masyarakat seperti yang seharusnya.