Dwi Setyaningsih. K1217021. ANALISIS WACANA KRITIS OMNIBUS LAW DI SUARAMERDEKASOLO.COM DAN SOLOPOS.COM SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR MENULIS ARTIKEL BERITA DI SMA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2022.    

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) representasi omnibus law, (2) proses penyajian berita omnibus law, (3) relevansi representasi dan proses penyajian berita sebagai materi ajar menulis artikel berita di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan paradigma kritis menggunakan Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough yang dikombinasikan dengan analisis framing Pan dan Kosicki. Sumber data penelitian meliputi (1) dokumen (berita omnibus law edisi 4-10 Oktober 2020 dari Suaramerdekasolo.com dan Solopos.com, serta dokumen perusahaan media seperti profil dan sejarah perusahaan, struktur organisasi, buku-buku, dan jurnal relevan), (2) hasil wawancara pihak pembuat naskah, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan analisis dokumen dan wawancara. Teknik uji validitas menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data mengunakan analisis tekstual, praktik wacana, dan praktik sosiokultural.

Hasil penelitian ditemukan: Pertama, representasi omnibus law menunjukkan citra negatif. Citra omnibus law buruk sebagaimana undang-undang yang ditolak, dikritik, dan tidak didukung oleh masyarakat dari kalangan buruh, pekerja, mahasiswa, dan artis. Kedua, dikaitkan dengan proses penyajian berita, citra omnibus law negatif dipengaruhi oleh: a) sikap pekerja media dalam mengonstruksi fakta (seperti fokus perhatian, penempatan angle, dan pemilihan narasumber) yang lebih banyak memfokuskan permasalahan omnibus law dari sudut pandang pihak kontra; b) penggunaan situasi konflik pengesahan omnibus law sebagai dasar pemberitaan; c) orientasi institusi media pada kepentingan ekonomi dengan mengutamakan kecepatan pemberitaan yang berimplikasi pada kupasan berita yang sepotong-potong dari salah satu pihak dan kurang mengover jawaban dari pihak lain dalam sebuah berita untuk mengonfirmasi langsung terhadap pendapat pihak pertama; d) kondisi sosiokultural, hampir setengah penduduk Indonesia bekerja sebagai buruh, karyawan/pegawai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum merata, ketimpangan sosial ekonomi yang cukup tinggi, dan kekhawatiran publik atas pendegradasian hak-hak dan kesejahteraan buruh/pekerja. Ketiga, representasi dan proses penyajian beritaomnibus law di Suaramerdekasolo.com dan Solopos.com relevan sebagai materi ajar menulis artikel berita di SMA karena sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta sesuai dengan kebutuhan siswa terhadap materi ajar yang baik, memuat pemahaman konteks, dan memuat pemodelan teks.